*Sidoarjo* - Mendukung program pemerintah dalam penanganan kasus stunting pada anak, kembali Polresta Sidoarjo Polda Jatim bersama Rumah Sakit Bhayangkara Pusdik Sabhara Porong, Forkopimka Krembung dan Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI) Sidoarjo kembali menggelar Bakti kesehatan.
Pada kesempatan ini, Polresta Sidoarjo juga mensosialisasikan program pemerintah dalam rangka mencegah gangguan tumbuh kembang anak atau Stunting.
Sosialisasi program Pemerintah pusat guna mewujudkan tahun 2024 bebas dari Stunting pada anak melalui sosialisasi dan edukasi asupan gizi, pola hidup sehat serta pemeriksaan kesehatan bagi ibu hamil.
Kapolresta Sidoarjo Komisaris Besar Polisi Kusumo Wahyu Bintoro mengatakan, sesuai keterangan dari para dokter dan tenaga kesehatan, stunting mulai terjadi ketika janin masih dalam kandungan disebabkan oleh asupan makanan ibu selama masa kehamilan yang kurang bergizi.
Akibatnya, gizi yang didapat anak dalam kandungan tidak mencukupi. Kekurangan gizi akan menghambat pertumbuhan bayi dan bisa terus berlanjut setelah kelahiran.
"Inilah yang harus bersama-sama kita cegah. Mulai dari pemerintah, TNI, Polri sampai tingkat desa turun mensosialisasikannya secara masif," ungkap Kapolresta Sidoarjo Kombes Pol. Kusumo Wahyu Bintoro,Jumat (24/3).
Di akhir acara, Polisi bersama Forkopimka Krembung dan IJTI membagikan 200 paket sembako kepada warga setempat.
Terkait acara ini, Camat Krembung Dana Riawati mengapresiasi upaya TNI-Polri yang peduli akan kesehatan masyarakat,terutama penanggulangan pencegahan Stunting pada anak.
Ia mengimbau kepada masyarakat, terutama ibu hamil agar menghindari makanan instan atau mengandung banyak monosodium glutamate (MSG), mulailah sejak dini konsumsi makanan bergizi.
"Terimkasih kepada TNI – Polri dan rekan – rekan jurnalis yang telah ikut peduli kepada warga kami di Kecamatan Krembung ini," ungkap Camat Krembung Dana Riawati. (*)